KOTA – Realisasi investasi, atau penanaman modal di Kota Pekalongan yang telah tercatat di Badan Pelayanan Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) setempat, selama periode Januari hingga Juli 2014 sudah menembus angka Rp1 triliun, atau tepatnya mencapai Rp 1.007.532.900.000.
Periode Januari-Juli 2014
Kepala BPMP2T Kota Pekalongan, Zainul Hakim SH MHum menuturkan, angka realisasi sebesar itu sudah melebihi target realisasi investasi selama tahun 2014 yang ditetapkan sebesar Rp667.821.000.000. “Capaian realisasi investasi hingga Juli 2014 sudah melebihi target tahun ini. Terjadi kelebihan target sekitar 50 persen,” ungkapnya, Jumat (8/8).
Zainul merinci, dari total investasi sebesar Rp 1,007 triliun ini, berasal dari 248 perusahaan yang telah mengajukan izin ke BPMP2T Kota Pekalongan. Semuanya dalam bentuk penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Adapun total jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai 1.120 orang. “Investasi yang telah terealisasi ini berasal dari empat sektor usaha, yakni sektor industri lainnya, perdagangan, perumahan atau real estate, serta sektor jasa lainnya,” terangnya.
Dari sektor-sektor tersebut, rinci dia, sektor perdagangan tercatat menyumbang investasi dengan jumlah perusahaan dan serapan tenaga kerja terbesar. Tercatat, selama Januari-Juli 2014, ada 196 izin proyek perusahaan yang telah dikeluarkan. Serapan tenaga kerjanya mencapai 729 orang, dengan total nilai investasi mencapai Rp382,1 miliar.
Disusul kemudian, izin untuk sektor jasa lainnya (termasuk di dalamnya perusahaan finance, perbankan, koperasi, dan sebagainya), mencapai 32 buah, dengan serapan tenaga kerja sebanyak 221 orang. “Namun jika dilihat dari nilai investasinya, sektor usaha jasa lainnya ini mencatat nilai investasi tertinggi selama Januari sampai Juli 2014, dengan nilai Rp 620,7 miliar,” rincinya.
Berikutnya, disusul oleh sektor industri lainnya, dengan jumlah pengajuan 19 izin perusahaan, dengan total investasi yang terealisasi mencapai Rp4,08 miliar dan mampu menyerap 164 tenaga kerja. Selanjutnya adalah sektor perumahan atau real estate, dengan jumlah izin yang dikeluarkan untuk satu perusahaan, nilai investasi Rp500 juta, dan menyerap 6 tenaga kerja.
Zainul mengungkapkan, capaian realisasi investasi dari Januari sampai Juli 2014 ini ada peningkatan sangat signifikan jika dibandingkan realisasi investasi selama tahun 2013. Disebutkan bahwa, selama tahun 2013, realisasi investasi mencapai Rp707,2 miliar, dengan jumlah 405 perusahaan, dan menyerap 2.154 tenaga kerja.
“Tahun lalu pun, realisasinya bisa melebihi target sekitar 21,7 persen, karena dari target sebesar Rp581 miliar, bisa terealisasi Rp707 miliar lebih,” ujarnya.
Dengan melihat capaian-capaian ini, tandas Zainul, menunjukkan bahwa Kota Pekalongan sangat kondusif bagi kalangan investor untuk mengembangkan usahanya. “Iklim investasi di Kota Pekalongan sangat kondusif dan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di sini. Pelayanan perizinan juga mudah,” jelasnya.
Ia menambahkan, investor juga dimudahkan untuk memperoleh informasi mengenai berbagai potensi dan peluang investasi di Kota Pekalongan. “Kita sudah menerbitkan buku mengenai profil dan peluang informasi di Kota Pekalongan,” tambahnya.
(Radar Pekalongan 9 Agustus 2014)