Uraian Proyek
Salah satu potensi alam di Kota Pekalongan adalah memiliki garis pantai yang dapat dijadikan sebagai obyek wisata. Di antaranya adalah kawasan mangrove yang dimiliki Kota Pekalongan. Dalam beberapa contoh pengembangan ekosistem Mangrove di Indonesia, dapat juga dikembangkan menjadi obyek wisata edukatif dan obyek wisata keluarga yang turut meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata. Selain itu dengan adanya ekosistem Mangrove, terjadi pula peningkatkan kualitas biota laut yang sangat menguntungkan para nelayan di kawasan sekitarnya.
Kawasan Mangrove di Kota Pekalongan terletak di Kelurahan Kandang Panjang Kecamatan Pekalongan Utara. Luas rencana pengembangan kawasan mencapai 90 Ha dan baru terbangun infrasturktur sekitar 5,7 Ha saja, sedangkan sisanya 84,3 Ha masih dapat dikembangkan lebih lanjut.
Kondisi Eksisting
pengembangan kawasan mangrove ini disamping sebagai wisata bahari juga sebagai sarana edukasi keluarga dan sebagai fasilitas untuk penyelamatan lingkungan serta mitigasi bencana. Fasilitas infrastruktur yang telah ada adalah :
- Fasilitas edukasi : galeri ekosistem hutan mangrove dan kolam sentuh (kolam edukasi pembibitan dan penanaman mangrove), perpustakaan dan ruang diskusi.
- Lahan pembibitan dan persemaian tanaman mangrove
- Fasilitas ekonomi produktif : budidaya kepiting soka, budidaya rumput laut dan silvofishery (tumpang sari antara ikan/udang dan mangrove).
- Fasilitas penelitian dan pengembangan konservasi hutan mangrove.
- Gasebo dan shelter
- Gedung PIM/PRPM (Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove)
- Board walker (sarana tracking) : jembatan sepanjang lokasi PIM yang diatur menjangkau obyek-obyek fasilitas yang ada.
- Green belt (sabuk hijau pantai) : hamparan hutan mangrove
- Fasilitas gardu pandang
- Penanaman berbagai vegetasi pantai yang disesuaikan dengan jenis lahannya.
- Fasilitasi wisata kuliner makanan khas hutan bakau dan makanan lokal.
- Fasilitasi arena wisata pemancingan ikan.
Aspek Pasar
Pekalongan adalah kota tua yang terletak di jalur Pantura yang strategis sebagai salah satu Kota Tujuan Wisata. Saat ini Kota Pekalongan terkenal sebagai pusat produksi batik sehingga wisatawan tidak hanya ber-wisata belanja tetapi dapat menikmati keindahan pantai di Kota Pekalongan melalui Pekalongan Mangrove Park (PMP).
Pembangunan infrastruktur sangat diperlukan untuk mendukung pengembangan kawasan Pekalongan Magrove Park, diantaranya adalah : jaringan jalan, irigasi, telekomunikasi dan listrik. Fasilitas lain yang dapat dikembangkan seperti : homestay, restouran, wahana air, area adventure atau outbond.
Potensi dan peluang lainnya di antaranya adalah : Pembelajaran ekosistem mangrove, pesisir dan kelautan, kolam pemancingan, jasa pemotretan komersial (pre-wedding, iklan dsb), penjualan souvenir dan kuliner.
Aspek Keuangan
Nilai Investasi untuk pengembangan kawasan Pekalongan Mangrove Park (PMP) diperkirakan mencapai Rp 44.308.500.000,00
Aspek Legal
Lahan sebagian sudah dimilki Pemerintah Kota dan sebagian lagi masih milik swasta/warga sekitar.